2 Tahun Bencana Padagimo : Luar Biasa ,Aristan-Wahyuddin di Beri Sarung Warga Huntara

Senin ,28 September 2020
Palu – Tepat pada peringatan 2 tahun bencana Padagimo 28 September 2018, Pasangan Aristan dan Muhammad Wahyuddin memilih memperingatinya dengan cara silaturrahmi dengan warga di hunian sementara Pacuan kuda Kelurahan Panau Kecamatan Tavaili.
Kedatangan Aristan dan Muhammad Wahyuddin disambut suka cita oleh warga yang mendiami huntara, para warga tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat Aristan dan Muhammad Wahyuddin menyapa mereka ke bilik-bilik huntara.
Fadilah salah satunya, Fadilah merupakan salah satu korban selamat dari terjangan Tsunami pantai Panau Tavaili 28 September silam.
Fadilah merupakan salah satu warga yang meneteskan air mata ketika Aristan dan Muhammad Wahyuddin datang menyambangi bilik huntara mereka.
“Saya bahagia, itu sebabnya saya menangis. Karena saya bisa kembali bertemu Aristan di sini, ujar Fadilah.
Lanjut Fadilah, “Aristan sudah sejak awal peduli dengan kami di huntara ini, sampai dengan 2 Tahun bencana dia terus datang dan berikan semangat kepada kami semua, ucapnya dengan linangan air mata.
Sebagai bentuk kepercayaan dan kebahagian mereka terhadap Pasangan Aristan dan Muhammad Wahyuddin, Ibu Fadilah dan salah satu warga lainnya memberikan sarung bekas kepada Aristan dan Muhammad Wahyuddin.
Sarung ini kata Fadilah, sebagai bentuk harapan dan kepercayaan kami kepada Aristan dan Muhammad Wahyuddin. Ini simbol dari kegelisahan, ketidaksetiaan dan harapan kami kepada Aristan dan Muhammad Wahyuddin.
Kami berharap, jika terpilih Aristan-Wahyuddin bisa menyelesaikan penderitaan kami dan semua warga yang masih mendiami hunian sementara seperti kami, sampai saat ini kami belum mendapatkan kepastian soal hunian tetap, ucapnya.
Sementara bagi pasangan Aristan dan Muhammad Wahyuddin, Pemberian ini adalah amanah besar bagi kami berdua, ungkap Aristan.
Masih banyak yang harus diselesaikan oleh pemerintah kita terkait korban bencana 28 September, ini harus diselesaikan secara serius. Sarung yang diberikan kepada kami berdua adalah bentuk kepercayaan mereka terhadap kami berdua, insya Allah kami akan prioritaskan warga kita yang masih mendiami semua huntara di Kota Palu ini, tutup Aristan.
Setelah diberikan sepasang sarung, pasangan Aristan dan Muhammad Wahyuddin berkesempatan mendatangi setiap bilik-bilik hunian sementara yang di huni oleh warga korban tsunami kelurahan Panau.(van/ham)